Selasa, 27 November 2012

aku aneh


Hari ini aku benci pada diriku sendiri… sampai kapan aku akan menjadi seperti ini? Aku ingin berubah menjadi lebih baik Allah… ampuni aku… aku tak pernah bermaksud melakukan ini… sesungguhnya hati kecilku aku ingin menjadi lebih baik,,, engkau tau kan bagaimana aku memperjuangkan ini semua,,, mlai berhijab dan menghadapi semua cemoohan dari berbagai orang, termasuk orang tuaku… engkau tau ya Allah… bagaimana perasaan ku,,, setelah sejauh ini aku merasa miskin iman… aku selalu merasa kurang,,, aku merasa bosan dan capek… padahal tak seharusnya aku merasa seperti ini… jalan dakwah ini adalah jalan yang aku tempuh ya Rabb… aku yakin lewat jalan ini aku akan berjumpa denganMu… tapi iman ini masih sangat lemah sekali ya Allah… rasa nya baru seperti ini saja aku sudah sangat lemah,,,, bahkan melupakanMu… melalaikan perintah-perintahMu… tak mau bercinta denganMu di sepertiga malam… malas mendekatiMu… Ya Allah ampuni aku… aku sangat  bodoh sekali… sangat bodoh ya Allah,,, aku malu pada MU…  sungguh aku malu… hampir-hampir aku mengingatMu hanya ketika aku membutuhkanMu ya Rabb… aku malu malu Ya Rabb… Malu..
Ya Allah.. aku benar-banar ingin berubah Ya rabb… aku ingin menjadi lebih baik,,,  bantu aku ya Rabb… bantu aku,,, jangan engkau biarkan aku jatuh dalam jurang keterpurukan,,, jangan Engkau biarkan aku kembali bejat seperti dulu…  jangan engkau biarkan aku jadi orang munafik ya Rabb… aku tak mau jadi keraknya neraka… aku malu ya Rabb… mulutku memuji-mujiMu dihadapan orang lain,,, tapi aku tak dapat melakukan nya,,, aku hanya bisa berbicara tanpa dapat melakukan sesuatu sebagai bentuk kecintaaanku padaMu…              aku malu… selama ini aku bilang aku cinta padaMu… tapi mulut ini masih sering berbohong… mulut sering mengucapkan kata kata kotor… aku katakan padaMu aku cinta padaMu… tapi apa buktinya,,, hati ini tak bisa menahan hawa nafsu… seakan masih terbelenggu oleh musuh besarku…
Ya Rabb.. aku sering mengatakan bahawa aku telah beriman padaMu… tapi aku lebih sering mengikuti langkah setan… aku bilang aku ingin meraih ridhoMu.. tapi aku tak pernah berusaha untuk melakukan itu..  tak pernah ada hal yang ku lakukan untuk mewujudkan itu semua…
Mulutku hanya bisa mengatakan hal yang palsu… ya Rabb… aku tak tau seberapa besar dosaku… aku terlalu munafik ya Rabb… tiap hari yang ku lakukan hanyalah menumpuk dosa… aku terlalu sombong Ya Rabb… aku mengaku telah beriman padahal hatiku sungguh busuk.. sering bermaksiat… mulutku tak ku gunakan untuk memujiMu… tak kugunakan untuk membaca ayat ayatMu… tapi mulut ini hanya bisa menggunjing.. membicarakan aib orang lain seolah diri ini adalah orang paling sempurna… padahal kenyataannya diri ini hanya hamba yang tak tau terima kasih… hamba yang hina… yang hanya kan menjadi kerak neraka,,, Ya Rabb… sungguh hati ini ingin bermunajat kepadaMu.,. ingin meraih cintaMu… ingin menjadi kekasihMu…
Tapi telinga ini sering kali risih ketika mendengar ayatMu yang dilantunkan dengan indahnya… telinga ini lebih senang mendengar lagu-lagu maksiat yang tak bermutu dihadapanMu… Ya Rabb… tangan ini lebih sering melakukan kekerasan… teramat jarang tangan ini memberi.. memalukan ya Rabb… memalukan,,, sungguh memalukan… 
Diri ini sering bilang ingin menggapai cintaMu… tapi apa buktinya… kaki ini lebih suka melangkah menuju tempat-tempat menyenangkan… kaki selalu malas melangkah menuju pengajian…
Ya rabb… aku ini orang munafik… aku bilang aku beriman kepadaMu…  tapi shalat saja masih sering kutunda-tunda…  aku mengaku islam… tapi aku lebih sering malu ketika aku melakukan hal-hal yang selayaknya dilakukan oleh orang islam… aku lebih mengindahkan pujian manusia-manusia yang tak beriman itu dibanding pujian dariMu… aku lebih menuruti perkataan mereka untuk bergaya modis daripada menutup auratku…
Bagaimana mungkin bisa aku dikatakan beriman kepadaMu sementara aku lebih malu melakukan perintahMu di banding malu bermaksiat… aku lebih bangga melakukan dosa dibanding melaksanakan perintahmu…
Aku malu padaMu ya Rabb,… karena ternyata diri ini terlalu munafik…
Aku takut padaMu ya Rabb… ternyata aku lebih pantas mendapat siksaMu yang teramat pedih…
Ya Rabb… Aku sangat bodoh sekali.. padahal engkau telah mempersiapkan tempat terindah yang abadi…  tapi nafsu ini justru memilih bara api bersama besi yang mendidih…
Ya Rabb… Ampuni aku………………………………
Astagfirullah…

di tulis 15 desember 2011

Cinta membuat Ibuku over protektif


Aku lho gak sakit di paksa minum obat, beliau bilang aku kelihatan mau kena flu.. padahal aku gak papa, misal mau kena flu kan pasti aku ngerasa kurang enak badan dll. Tapi hari ini aku merasa baik-baik saja bu.. 
Tapi apa daya ibuku tetap memaksaku meminum benda padat kecil yang pahit itu, benda yang paling kubenci. Tapi untungnya kali ini ibu tak membuntutiku dan tak duduk dihadapanku , itu artinya beliau tak memastikan obat telah ku minum.  
Maafkan aku bu, aku tidak bermaksud membohongimu, tapi aku hanya tak suka dengan benda pahit itu, lagi pula aku sehat-sehat saja, aku tidak sakit. Aku terpaksa membohongimu, ku bilang padamu obat telah ku minum, padahal hanya ku selipkan di saku bajuku.
Malam pun tiba, waktu untuk melepas lelah, merebahkan tubuh ke ranjang sederhana yang cukup nyaman bagiku. Tampak ibu menempelkan telapak tangannya ke dahiku, sepertinya ia tengah memastikan suhu badanku deman atau tidak. Seraya berkata, “tuh kan setelah minum obat langsung turun demamnya.” Oh ibu, maafkan aku, tapi obatnya tak ku minum dan suhu badanku normal dari tadi karena aku memang tak sakit. Tapi aku tak kuasa mengatakan kalau obat yang ia berikan tak kuminum.  Aku tahu hanya kecewa dan marah yg akan kau rasakan jika aku mengatakan yang sebenarnya.
Lelap pun menyapa, aku terlelap dalam pelukkan mu di ranjang sederhana di sudut rumah. Di usiaku yang menginjak 20 tahun, ibu masih saja memanjaku seolah masih balita. Terlebih lagi 2 tahun ini aku aku tak pernah lama ada di rumah. Menuntut ilmu di kota memaksaku untuk meninggalkanmu yang hanya menyisakan waktu sehari dua hari dirumah. Mungkin itu alasanmu mengapa kau begitu memanjaku tiap kali aku pulang.
Fajarpun tiba. Lagi-lagi ibu tak membangunkanku, ia telah bangun sebelum subuh untuk kembali sibuk dalam rutinitasnya bersama pekerjaan rumah. Ketika subuh tiba, aku baru terbangun, dan kulihat masakanmu hamper matang, lantas kau bangun jam berapa bu? Mengapa kau tak membangunkanku?
“kelihatannya kau lelah sekali, jadi aku tak tega membangunkanmu, kupikir kau lebih baik istirahat saja, kalau sudah subuh baru mau kubangunkan, eh belum kubangunkan kau sudah bangun ternyata.” Jawab ibu masih sibuk dengan pisau dan sayurannya.
Malu, sungguh malu. Aku sungguh terharu dengan jawabanmu bu, itu membuatku malu padamu. Sejak aku balita hingga usiaku mencapai kepala dua, masih saja kau yang melayaniku. Harusnya ini waktuku untuk sedikit membalas budimu dengan melayani kebutuhanmu. Aku teringat kemarin sore kau yang telah merapikan kamar tidur untukku. Oh aku sungguh egois. Aku sungguh tak tau diri, tak pernah sadar akan kasihmu yang luar biasa, yang lautan dan gunung-gunung pun tak dapat menggambarkan besarnya kasihmu.
Besambung….. ^_^

Jika Aku Jatuh Cinta



Allahu Rabbi aku minta izin
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Jangan biarkan cinta untuk-Mu berkurang
Hingga membuat lalai akan adanya Engkau

Allahu Rabbi
Aku punya pinta
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Penuhilah hatiku dengan bilangan cinta-Mu yang tak terbatas
Biar rasaku pada-Mu tetap utuh

Allahu Rabbi
Izinkanlah bila suatu saat aku jatuh cinta
Pilihkan untukku seseorang yang hatinya penuh dengan kasih-Mu
dan membuatku semakin mengagumi-Mu

Allahu Rabbi
Bila suatu saat aku jatuh hati
Pertemukanlah kami
Berilah kami kesempatan untuk lebih mendekati cinta-Mu

Allahu Rabbi
Pintaku terakhir adalah seandainya kujatuh hati
Jangan pernah Kau palingkan wajah-Mu dariku
Anugerahkanlah aku cinta-Mu…
Cinta yang tak pernah pupus oleh waktu. Amin….!

Ya Allah, jika aku jatuh cinta,
cintakanlah aku pada seseorang yang
melabuhkan cintanya pada-Mu,
agar bertambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu.

Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta,
jagalah cintaku padanya agar tidak
melebihi cintaku pada-Mu

Ya Allah, jika aku jatuh hati,
izinkanlah aku menyentuh hati seseorang
yang hatinya tertaut pada-Mu,
agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu.
Ya Rabbana, jika aku jatuh hati,
jagalah hatiku padanya agar tidak
berpaling pada hati-Mu.

Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu,
rindukanlah aku pada seseorang yang
merindui syahid di jalan-Mu.

Ya Allah, jika aku rindu,
jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku
merindukan syurga-Mu.

Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu,
janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat
di sepertiga malam terakhirmu.

Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu,
jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang
menyeru manusia kepada-Mu.

Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindui kekasih-Mu,
jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan rindu abadi hanya kepada-Mu.

Ya Allah Engaku mengetahui bahawa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta
pada-Mu, telah berjumpa pada taat pada-Mu, telah bersatu dalam dakwah
pada-MU, telah berpadu dalam membela syariat-Mu. Kukuhkanlah Ya Allah
ikatannya. Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah jalan-jalannya. Penuhilah
hati-hati ini dengan Nur-Mu yang tiada pernah pudar.Lapangkanlah dada-dada
kami dengna limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di
jalan-Mu.

(As-Syahid Syed Qutb)

sulit dijelaskan

Andaikan merica menjadi manis,
gula pun berganti asin,
dan  garam berubah pedas...

Itulah rasa yang kurasakan..

Selasa, 13 November 2012

Di Ujung Lelah...

Katanya sih aku yang sekarang beda dengan yang dulu... hatiku menjawab dengan tegas, IYA!
tapi entah mengapa bibirku tak mau mengatakan ketegasan itu, "masak sih?, enggak deh perasaan"
mengapa kata2 itu yang keluar, aneh!
Sungguh saat itu hatiku telah berkata panjang lebar menjawab semua tanya darinya. Tapi tetap sama, bibirku tak kuasa menyampaikannya...