Aku tahu kau punya hati
Akupun tahu hatimu tak mati
Tapi ada penyakit yang terus menggerogoti
Hingga perlahan hatimu mati
Tapi aku tak tahu,
Apa jiwamu punya hati?
Apa hatimu punya mata?
yang mampu melihat deritanya?
Apa matamu punya telinga?
yang mendengar tangisan lambungnya?
Apa telingamu punya hidung?
yang mampu mencium aroma semangat juangnya?
Apa hidungmu punya perasaan?
yang mampu merasakan kepedihan air mata?
Tapi Perasaanmu tak punya nurani
Nuranimu tak punya tangan
Tanganmu pun tak punya otak
Dan otakmu tak pernah tahu semua itu
Satu yang aku tahu
Jiwamu tak sakit hati
Tapi hatimmu sakit jiwa
Kau, jiwa penghianat bangsa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar